Recent Posts

Seo Services

Featured Posts

[Travel][feat1]

Definition List

Seo Services

Cara Kerja Injektor Nozzle Pada Mesin Injeksi

21.05
Injektor nozzle merupakan salah satu komponen pada mesin diesel yang memiliki fungsi yang sangat penting bagi terjadinya proses pembakaran pada mesin. Fungsi injektor nozzle yaitu untuk menyemprotkan bahan bakar bertekanan yang berasal dari pompa injeksi di dalam ruang bakar. Pompa injeksi merupakan bagian dari mesin diesel yang memiliki fungsi untuk menaikkan tekanan bahan bakar.

Injektor nozzle (injection nozzle) pada mesin diesel terdiri dari beberapa bagian yaitu nozzle holder, overflow pipe, adjusting washer, pressure spring, pressure pin, distance piece, nozzle body, nozzel needle dan retaining nut.

Injektor nozzle dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe yaitu tipe hole dan tipe pin. Injektor nozzle tipe hole ini dibagi menjadi beberapa macam yaitu tipe single hole dan multiple hole. Sedangkan pada injektor nozzle tipe pin juga dibagi menjadi beberapa macam yaitu tipe throttle dan tipe pintle. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :

Cara kerja injektor nozzle
1. Sebelum penginjeksin
Bahan bakar solar yang memiliki tekanan yang tinggi akan mengalir dari pompa injeksi melalui saluran bahan bakar pada nozzle holder kemudian bahan bakar ini akan menuju ke oil pool pada bagian bawah nozzle body.

2. Penginjeksian bahan bakar
Apabila tekanan bahan bakar yang berada di oil pool ini naik maka bahan bakar ini akan menekan permukaan ujung needle. Apabila tekanan bahan bakar ini melebihi tekanan pegas maka nozzle needle akan terdorong ke atas oleh tekanan bahan bakar sehingga nozzle needle akan terlepas dari dudukannya (nozzle body seat). Kejadian tersebut membuat bahan bakar dapat keluar sehingga akan terjadi langkah penginjeksian atau penyemprotan bahan bakar ke dalam ruang bakar.

3. Akhir penginjeksian
Bila pompa injeksi berhenti mengalirkan bahan bakar maka tekanan bahan bakar yang menuju ke injektor nozzle akan menurun sehingga tekanan pegas di dalam injektor nozzle akan mengembalikan nozzle needle ke posisi semula. Pada saat ini nozzle needle akan tertekan oleh pegas pengembali dengan kuat pada dudukannya (nozzle body seat) dan akan menutup saluran bahan bakar untuk keluar.

Sebagian bahan bakar yang tersisa diantara nozzle needle dengan nozzle body atau antara pressure pin dengan nozzle holder atau yang lainnya yang terletak di dalam injektor nozzle akan dikembalikan kembali ke over flow pipe.
Cara Kerja Injektor Nozzle Pada Mesin Injeksi Cara Kerja Injektor Nozzle Pada Mesin Injeksi Reviewed by ahmad on 21.05 Rating: 5

Perbedaan Generator Listrik dan Motor Listrik

21.05
Dewasa ini, listrik merupakan salah satu kebutuhan yang tidak lepas dari kehidupan manusia.

Berbicara masalah listrik, mungkin istilah generator listrik atau motor listrik sudah tidak asing kita dengar, namun apakah anda tahu perbedaan antara generator listrik dengan motor listrik?

Generator listrik
Generator listrik merupakan alat yang dipakai untuk menghasilkan tenaga listrik. Generator listrik juga merupakan salah satu alat konversi energi yaitu merubah energi gerak menjadi energi listrik.

Tenaga gerak yang digunakan pada generator listrik ini bermacam-macam, misalnya dari turbin air, kincir angin, motor bakar dan lain sebagainya.

Kerja generator listrik adalah untuk menghasilkan tegangan induksi listrik yang di dapatkan dari sebuah konduktor (penghantar) yang memotong medan magnet.

Sebuah kumparan yang diletakkan di antara dua buah medan megnet yang memiliki kutub selatan dan kutub utara kemudian kumparan tersebut diputar maka akan terjadi perpotongan medan magnet yang menyebabkan terjadinya perubahan jumlah garis gaya magnet. Perubahan jumlah garis gaya magnet ini akan menimbulkan gaya gerak listrik (GGL) diujung-ujung kumparan. Hal tersebutlah yang menyebabkan timbulnya energi listrik pada generator listrik.


Energi listrik yang dihasilkan tersebut adalah jenis listrik bolak-balik atau listrik AC (Alternating Current). Untuk merubah arus listrik yang dihasilkan dari arus listrik bolak balik menjadi arus listrik searah atau listrik DC (Direct Current) maka dibutuhkan komponen penyearah yaitu diode atau rectifier.

Penggunaan generator listrik ini contohnya pada PLTA, PLTU, alternator di kendaraan, mesin genset, dinamo pada sepeda dan lain sebagainya.

Motor listrik
Motor listrik juga merupakan salah satu alat konversi energi. Berbeda dengan generator listrik, bila generator listrik merubah energi gerak menjadi energi listrik namun pada motor listrik ini merubah energi listrik menjadi energi gerak.

Pemanfaatan motor listrik ini dapat  kita temukan disekitar kita, contohnya pada alat blender, motor starter, kipas angin, pompa air dan lain sebagainya.

Kerja dari motor listrik ini adalah dengan memanfaatkan energi listrik untuk membuat medan magnet atau elektromagnet. Seperti yang sudah kita ketahui bila kutub-kutub magnet yang sama (senama) saling didekatkan maka akan menghasilkan gaya tolak menolak sedangkan apabila kutub-kutub magnet yang tidak sama didekatkan maka akan menghasilkan gaya tarik menarik.


Dari prinsip-prinsip magnet tersebut maka dapat diperoleh suatu gerakan jika anda menempatkan sebuah magnet posisi tetap kemudian di dalam magnet dengan posisi tetap tersebut di tempatkan sebuah poros yang dapat berputar dan poros tersebut terdapat magnet.
Perbedaan Generator Listrik dan Motor Listrik Perbedaan Generator Listrik dan Motor Listrik Reviewed by ahmad on 21.05 Rating: 5

Cara Memeriksa dan Membersihkan Katup PCV

21.04
Di dalam kendaraan dilengkapi dengan beberapa sistem, salah satunya adalah sistem PCV atau kepanjangan dari Positive Crankcase Ventilation.

Sistem PCV ini berfungsi untuk mencegah mengalirnya blow by gas ke udara luar. Blow by gas merupakan campuran udara dan bahan bakar yang tidak terbakar dan masuk ke ruang engkol atau dapat dikatakan campuran bahan bakar dan udara yang bocor.

Sewaktu terjadi proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar (combution chamber) maka ada sebagian kecil campuran bahan bakar dan udara yang dapat masuk ke dalam ruang engkol (crankcase) melalui celah-celah ring piston. Ababila hal tersebut dibiarkan maka dapat membuat tekanan di dalam crankcase meningkat dan dapat membuat terjadinya kebocoran oli melalui seal-seal pada crankcase. Selain itu, campuran bahan bakar dan udara ini bila terkena oli mesin juga akan menurunkan kualitas dari oli tersebut.


Oleh karena itu, blow by gas harus dikeluarkan dari crankcase. Pada mulanya blow by gas yang terjadi ini dibuang di udara luar, namun mengingat blow by gas yang terbuang di udara luar akan menjadi polusi udara dan menyebabkan pemborosan pemakaian bahan bakar maka di buatlah sistem PCV. Sistem PCV ini digunakan untuk mengalirkan kembali blow by gas yang terjadi ke dalam intake manifold dan selanjutnya akan dibakar kembali di dalam ruang bakar.

Katup PCV ini dapat menjadi kotor, dikarenakan blow by gas selain membawa gas campuran bahan bakar dan udara juga akan mengandung uap oli. Uap oli ini dapat membuat katup PCV menjadi kotor dan bahkan dapat membuat katup PCV tersumbat.

Bila katup PCV ini tersumbat dengan keadaan menutup maka blow by gas di dalam crankcase tidak dapat dikeluarkan untuk dikirim ke intake manifold. Bila katup PCV ini tersumbat dengan keadaan membuka maka udara luar dapat masuk ke dalam bagian crankcase padahal katup PCV ini hanya berfungsi untuk mengalirkan blow by gas keluar dari crankcase.

Katup PCV ini terletak di antara cylinder head cover (tutup kepala silinder) dengan intake manifold

Cara pemeriksaan katup PCV
  1. Lepas katup PCV
  2. Hidupkan mesin pada posisi idle
  3. Tutup saluran PCV yang terhubung dengan tutup kepala silinder menggunakan jari. Periksa apakah terjadi kevakuman. Bila dirasakan terjadi kevakuman yang besar maka katup PCV perlu dibersihkan atau jika perlu diganti.
  4. Matikan mesin, lepas katup PCV dari selang yang terhubung ke intake manifold. Gerakkan katup PCV kanan kiri (dikocok-kocok). Periksa apakah terdengar bunyi berderak di dalam katup PCV. Bila timbul bunyi maka hal ini menandakan katup yang ada di dalamny bekerja dengan baik karena dapat membuka dan menutup, namun bila tidak terdengar bunyi maka kemungkinan katup PCV rusak dan perlu diganti.
  5. Katup PCV yang kotor dapat dibersihkan dengan menggunakan cairan pembersih WD-40 atau yang lainnya. Semprotkan cairan pembersih ke dalam lubang katup PCV, lalu katup PCV digerak-gerakkan kiri kanan agar kotoran di dalamnya dapat keluar.
Cara Memeriksa dan Membersihkan Katup PCV Cara Memeriksa dan Membersihkan Katup PCV Reviewed by ahmad on 21.04 Rating: 5

Komponen-Komponen Sistem Wiper Mobil dan Fungsinya

21.04
Sistem wiper pada kendaraan mobil berfungsi untuk membersihkan kaca mobil dari kotoran ataupun air hujan pada bagian depan dan belakang (pada beberapa tipe mobil) agar pengendara dapat melihat dengan jelas.

Sistem wiper ini hubungannya sangat erat bagi keselamatan pengendara, bayangkan saja jika kendaraan mobil tidak dilengkapi dengan sistem wiper, pada saat hujan deras maka embun air hujan akan menempel pada kaca sehingga dapat menghalangi pandangan pengendara. Jika pandangan pengendara terhalang maka besar resikonya dapat terjadi kecelakaan. Oleh sebab itulah sistem wiper merupakan piranti tambahan yang sangat penting yang harus ada pada kendaraan mobil.

Letak sistem wiper pada kendaraan dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Wiper terdiri dari beberapa komponen yaitu saklar wiper, motor wiper, wiper link, wiper arm (lengan wiper) dan wiper blade.

Wiper switch

Wiper switch atau saklar wiper berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan wiper. Saklar wiper ini menjadi satu dengan saklar kombinasi (combination switch) pada mobil.

Motor Wiper

Motor wiper merupakan bagian dari sistem wiper yang berfungsi sebagai penggerak wiper. Motor wiper yang digunakan ini adalah motor magnet dengan gigi reduksi. Ada dua tipe yang digunakan untuk menimbulkan medan magnet pada motor, yaitu tipe wound rotor yang menggunakan lilitan coil untuk menghasilkan elektromagnet dan tipe ferrite magnet yang menggunakan ferrite magnet permanen.

Akhir-akhir ini, tipe motor wiper yang sering digunakan adalah tipe ferrite magnet dikarenakan tipe motor wiper ini memiliki ukuran yang kecil, beratnya yang lebih ringan dan menggunakan motor DC.

Wiper link

Wiper link atau tuas wiper ini berfungsi untuk merubah gerakan putar dari motor wiper menjadi gerakan bolak balik kiri kanan. Sistem wiper pada bagian depan mobil pada umumnya menggunakan dua buah blade, mekanisme untuk menggerakkan kedua blade ini menggunakan sistem paralel tandem.

Ketika wiper dihidupkan maka motor wiper akan memutar crank arm sehingga batang penghubung pada saat ini akan saling tarik dorong. Hal tersebut akan membuat wiper arm bekerja bergerak setengah lingkaran mengelilingi poros pivot. Linking rod (batang penghubung) yang terpasang pada kedua arm wiper ini akan membuat kedua blade bekerja secara paralel (bersamaan).

Wiper arm (lengan wiper)

Wiper arm atau lengan wiper terdiri dari head yang berfungsi untuk mengikaat wiper arm dengan wiper shaft, pegas yang berfungsi untuk menahan blade, arm piece yang berfungsi untuk pemasangan blade serta retainer untuk menahan keseluruhannya.

Pada saat wiper tidak dioperasikan maka dapat menganggu penglihatan pengendara, maka dari itu sistem wiper juga dilengkapi dengan concealed wiper yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan wiper ketika tidak beroperasi yang terletak diantara kaca mobil dan kap mesin. Concealed wiper dibagi menjadi dua tipe yaitu semi concealed dan tipe full concealed.

Tipe semi concealed ini hanya lengan wiper (wiper arm) yang disimpan atau tertutup sedangkan bagian blade terlihat. Sedangkan tipe full concealed ini lengan wiper dan blade tersimpan atau tertutup.

Wiper blade

Wiper blade terdiri dari sebuah karet yang berfungsi untuk membersihkan permukaan kaca,  kombinasi dari leaf spring packing serta lever dan clip untuk memasang blade pada bagian lengan wiper.

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk memasang blade pada arm, beberapa cara tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Komponen-Komponen Sistem Wiper Mobil dan Fungsinya Komponen-Komponen Sistem Wiper Mobil dan Fungsinya Reviewed by ahmad on 21.04 Rating: 5

Bagian-Bagian Radiator dan Fungsinya

21.03
Sistem pendingin pada kendaraan berfungsi untuk menjaga temperatur mesin agar selalu pada temperatur kerjanya. Salah satu tipe sistem pendingin yang sering digunakan adalah sistem pendingin dengan air. Air pada sistem pendingin tipe ini berfungsi untuk menyerap panas dari mesin yang nantinya akan dibawa untuk didinginkan di bagian radiator.

Radiator pada sistem pendingin ini memiliki beberapa bagian di dalamnya, antara lain tangki air bagian atas (upper water tank), tangki air bagian bawah (lower water tank) dan pada bagian tengahnya terdapat inti radiator (radiator core).

Upper water tank
Air pendingin akan masuk ke bagian atas tangki radiator melalui selang atas (upper hose). Pada bagian tangki atas radiator dilengkapi dengan lubang pengisian dan tutup radiator yang berfungsi sebagai tempat pengisian air radiator atau tempat menambah air radiator.

Selain itu, pada leher lubang pengisian dilengkapi dengan selang yang terhubung ke bagian reservoir tank (tangki cadangan) sehingga air yang berlebihan atau uap air yang bertekanan di dalam radiator dapat ditampung.

Lower water tank
Pada bagian bawah tangki radiator dilengkapi dengan selang bawah (lower hose) yang berguna sebagai tempat keluarnya air yang sudah didinginkan di radiator. Selain itu, pada bagian tangki bawah radiator juga terdapat baut penguras (drain plug) yang berguna untuk menguras atau mengeluarkan air yang berada di dalam radiator.

Radiator core

Pada bagian radiator core (inti radiator) terdiri dari beberapa pipa, dimana air pendingin akan melewati pipa-pipa ini dari bagian tangki atas menuju ke tangki bawah. Selain itu, pada bagian inti radiator juga dilengkapi dengan sirip-sirip (fin). Sirip-sirip ini berfungsi untuk memperluas bidang pendinginan di radiator. Panas dari air pendingin akan diserap oleh sirip-sirip untuk didinginkan dengan bantuan kipas pendingin. Kipas pendingin akan membantu udara melewati bagian sirip-sirip radiator sehingga panas yang diserap oleh sirip-sirip ini akan dibuang ke udara. Selain itu, proses pendinginan juga dibantu dari aliran udara akibat gerakan dari kendaraan, bila kendaraan berjalan maka dapat membuat udara mengalir melewati sirip-sirip pendingin.

Pada umumnya terdapat dua tipe dari inti radiator yang perbedaan dari kedua tipe tersebut tergantung dari model sirip-sirip pendinginnya. Model-model dari inti radiator tersebut antara lain yaitu model atau tipe plater (plate fin type) dan model atau tipe lekukan (corrogated fin type). Namun, pada kendaraan-kendaraan sekarang kebanyakan menggunakan radiator dengan tipe terbaru yaitu tipe lekukan yang memiliki pipa tunggal yang biasa disebut dengan radiator tipe SR (Single Row). Dengan menggunakan pipa tunggal maka konstruksi radiator tipe ini akan menjadi lebih tipis dan ringan dari pada tipe radiator biasa. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :
Bagian-Bagian Radiator dan Fungsinya Bagian-Bagian Radiator dan Fungsinya Reviewed by ahmad on 21.03 Rating: 5

Post Bottom Ad

ads 728x90 B
Diberdayakan oleh Blogger.